PROPOSAL DAN JENIS-JENISNYA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampuh:
Edi Suryadi, S.Pd., M.Pd
Oleh :
Julyane Kevin Cheka (061530330977)

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK TELEKOMUNIKASI
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, ridho, dan karunia-nya. Makalah dengan tema Proposal dan Jenis-Jenisnya ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Makalah ini memuat pengertian proposal, fungsi proposal, jenis-jenis proposal, serta cara penulisan proposal.
Dan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Edi Suryadi, S.Pd., M.Pd. Selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Politeknik Negeri Sriwijaya yang telah memberikan tugas ini kepada penulis, serta banyak membantu dalam memberikan pengarahan sehingga tersusunlah makalah Proposal dan Jenis-Jenisnya ini.
Selain itu penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk tugas-tugas yang akan datang.
Semoga Makalah Proposal dan Jenis-Jenisnya ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.
Palembang, 8 Januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ ii
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 3
1.3 Tujuan..................................................................................................... 3
Bab 2 Pembahasan
2.1 Definisi Proposal.................................................................................... 4
2.2 Tujuan Penyusunan Proposal.................................................................. 5
2.3 Fungsi Proposal...................................................................................... 6
2.4 Manfaat Proposal................................................................................... 6
2.5 Keunggulan dan Kelemahan Proposal................................................... 8
2.6 Ciri-Ciri Proposal.................................................................................... 8
2.7 Syarat-Syarat Proposal......................................................................... 10
2.8 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan......................................................... 11
2.9 Jenis-Jenis Proposal.............................................................................. 13
2.10 Struktur Proposal................................................................................ 17
Bab 3 Kesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 39
3.2 Saran..................................................................................................... 40
Daftar Pustaka..................................................................................................... 41
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya kita akan terus mengalami perubahan-perubahan dalam memperbaiki kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. (http://www.kompasiana.com/inthand/konsep-perubahansosial-budaya-dalam-masyarakat).
Sebagaimana saat ini telah banyak contoh nyata perkembangan-perkembangan tersebut. Seperti kreatifitas-kreatifitas masyarakat dalam mengadakan sebuah kegiatan. Sekarang tidak hanya pada masyarakat dewasa bahkan pada anak sekolah ataupun mahasiswa kini aktif dalam mengadakan kegitan-kegitan yang bersifat pendidikan. Tetapi bukan berarti kegiatan tersebut berhenti pada level lingkungan sekolah atau kampus saja namun kini sudah merambat pada dunia usaha, sosial, dan lain sebagainya. Sehingga kini kita sekarang memerlukan sebuah alat pendukung yang dapat memperlancar berjalannya kegitan-kegitan tersebut.
Selain itu, setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi tujuan yang telah disepakati bersama. Dan dalam kegiatan itu tentunya ada hal yang harus melengkapi sebagai prasyarat yang bisa memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang akan dilaksanakan. Alat atau hal inilah yang disebut sebagai proposal. Hasnun Anwar (2004:73), proposal adalah rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu.
Proposal dibuat sebagai rancangan atau rencana terhadap kegiatan yang akan dijalankan nantinya walaupun terkadang dari perencanaan tersebut masih ada beberapa yang nanti kemungkinan kurang sesuai dengan apa yang dilakukan ketika dilapangan. Proposal sebagai rancangan atau rencana yang sudah tersusun rapi akan sangat memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang akan dilakukan.
Karena selain sebagai rancangan suatu kegiatan proposal juga merupakan sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau kelompok) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan atau insformasi yang terdapat di dalam proposal tersebut secara lebih mendetail.
Dan diharapkan juga proposal tersebut dibuat dengan memberikan informasi yang sedetail mungkin mengenai kegiatan ataupun tujuan yang ingin dicapai oleh pembuat proposal kepada si pembaca, sehingga akhirnya si pembaca memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan dari proposal tersebut.
Tetapi juga perlu di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya. Proposal hanya menjadi tahap awal dalam pembuatan suatu kegiatan atau tahap awal suatu perencanaan yang hanya bersifat pemberitahuan kepa pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
- Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menyusun proposal dan Jenis-Jenisnya?
1.3 Tujuan
- Mengetahui hal-hal yang harus dipehatikan dalam penyusunan proposal dan Jenis-Jenisnya.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Defisini Proposal
Berdasarkan kajian etimologis, proposal berasal dari kata bahasa inggris “propose” yang berarti mengusulkan, mengemukakan, atau menawarkan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proposal berarti rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.
Menurut Hariwijaya, (2005:12-13) proposal memiliki arti sederhana sebagai suatu bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan ijin, persetujuan, dana, dan lain sebagainya.
Untuk lebih memahami pengertian proposal kita bisa membandingkan pengertiannya dengan proposal dalam dunia ilmiah. Proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Proposal merupakan rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Menurut Hasnun Anwar (2004:73), proposal adalah rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu. Jay (2006:1) menyatakan proposal adalah alat bantu menejemen standar agar manajemen dapat berfungsi secara efisien. Keraf (2001:302) mempunyai pendefinisian yang agak berbeda dengan pendapat-pendapat diatas yaitu proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.
Proposal dalam dunia ilmiah (pendidikan) adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. “Proposal penelitian” bagi seorang peneliti atau mahasiswa digunakan untuk membantu membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan proposal adalah suatu rancangan kegiatan atau kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci sesuai standar oleh seseorang atau sekelompok peneliti untuk diajukan kepada pihak yang dikehendaki dalam mendapatkan persetujuan maupun bantuan dalam penelitiannya.
Proposal bernilai penting dan strategis karena merupakan awal yang menentukan keberhasilan suatu rencana program (usaha atau kegiatan). Karenanya, banyak orang atau lembaga menjadikan proposal sebagai "senjata ampuh" untuk menunjukkan apa saja ide, rencana kegiatan (usaha), dan program yang ditawarkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2.2 Tujuan Penyusunan Proposal
Tentulah kita memiliki tujuan dalam setiap penyusunan proposal. Beberapa tujuan dalam penyusuanan proposal yaitu:
1. Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut.
2. Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
3. Untuk menyakinkan para donatur/sponsor agar mereka memberikan dukungan meterial maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.
4. Mendapatkan persetujuan.
5. Sebagai titik acuan.
2.3 Fungsi Proposal
Proposal memiliki fungsi yang sangat penting bagi perseorangan atau lembaga yang akan melakukan usaha, program, atau kegiatan. Fungsi dari proposal adalah sebagai berikut:
· Fungsi proposal untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
· Fungsi proposal untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
· Fungsi proposal untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
· Fungsi proposal untuk mengajukan kredit kepada bank.
· Fungsi proposal untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.
2.4 Manfaat Proposal
Dalam penyusunan proposal juga memiliki manfaat yang berguna bagi pembuat proposal, manfaat-manfaat proposal:
1 Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
Proposal digunakan sebagai pegangan pelaksanaan, sehingga acara atau kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan sistematis sesuai dengan rencana dan agar tujuan dari acara tersebut memperoleh hsil yang diharapkan.
2 Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut.
Proposal disusun untuk memberitahukan kepada donatur kegiatan apa saja yang akan dilakukan pada aacara tersebut.
3 Untuk meyakinkan para donatur atau sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.
Proposal dibuat sebagai alat untuk meyakinkan donatur agar pihak dari donatur mau untuk menjalin kerjasama kepada pihak penyelenggara.
4 Sebagai gambaran awal sebuah kegiatan.
Pada dasarnya sebuah proposal diuraikan secara rinci mengenai awal kegiatan, mulai dari tujuan kegiatan hingga dana kegiatan.
5 Sebagai alat untuk memperoleh persetujuan dari pihak berwenang.
Proposal digunakan sebagai usulan atau perjanjian untuk melegalkan suatu kegiatan sehingga perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pihak yang berwenang.
6 Sebagai alat pengontrol jalannya kegiatan.
Proposal digunakan sebagai pegangan pelaksanaan setiap tahapan kegiatan.
7 Sebagai alat evaluasi kegiatan.
Proposal digunakan sebagai alat evaluasi kegiatan yaitu sebagai cerminan sukses tidaknya suatu kegiatan yang dapat dilihat dari rancangan yang ada di dalam proposal.
8 Sebagai salah satu alat untuk memperluan jaringan kerja dan komunikasi.
Dilihat dari segi hubungan sosial, proposal tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk memperoleh persetujuan dari pihak lain melainkan sebagai alat yang mendukung hubungan kerja yang lebih komunikatif.
2.5 Keunggulan dan Kelemahan Proposal
Ø Keunggulan Proposal:
1. Dapat menarik sponsor untuk memberikan sumbangan dana.
2. Dapat menjadi bukti legalitas.
3. Memperlancar dan mempermudah pelaksanaan kegiatan.
4. Memperkecil masalah yang timbul dalam suatu kegiatan.
5. Sebagai rancangan biaya.
6. Transparan, efektif, dan efisien.
Ø Kelemahan Proposal:
1. Tidak memiliki kekuatan tanpa adanya juru bicara.
2. Memiliki tingkat kepercayaan yang rendah.
2.6 Ciri-ciri Proposal
Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut:
1) Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan.
Proposal dibuat dengan singkat agar pihak tertentu mengetahui pokok isi acara yang akan diselenggarakan.
2) Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan.
Proposal seharusnya diberikan kepada donatur terkait minimal satu bulan sebelum acara sebagai pemberitahuan kepada donatur tersebut.
3) Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara.
Proposal disusun dengan tujuan-tujuan yang disesuaikan dengan latar belakang acara.
4) Berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah dijilid yang nantinya diserahkan kepada yang penyelenggara acara.
Proposal pada dasarnya berupa lembaran-lembaran yang berisi sebuah susunan kegiatan yang diserahkan penyelenggara kepada donatur.
5) Ada pihak yang mengajukan.
Pihak yang mengajukan tersebut sebagai pihak yang mengusulkan suatu rencana atau kegiatan.
6) Ada pihak yang menyetujui.
Adanya pihak yang menyetujui menjadi salah satu dari ciri dari proposal. Hal ini berkaitan dengan fungsi proposal yakni sebagai legalisasi suatu rencana kegiatan.
7) Terdapat gambaran kegiatan secara umum.
Gambaran kegiatan disertakan dalam proposal berguna untuk memberikan informasi pada siapapun yang hendak ditunjukan proposal tersebut agar mengetahui apa yang sebenarnya maksud yang terkandung dalam proposal tersebut.
8) Mempunyai kekuatan persuasif.
Proposal mempunyai ciri persuasif bertujuan untuk menyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pada waktu sekarang maupun yang akan datang.
9) Disusun sebelum rencana kerja.
Maksudnya agar penerima mengetahui gambaran kegiatan secara keseluruhan kegiatan yang akan disetujuinya.
10) Bersifat bisnis.
Maksudnya proposal ini dibuat dengan tujuan untuk mengajukan kerjasama dan perjanjian atas suatu kegiatan.
11) Memiliki sasaran dan tujuan yang jelas.
Proposal disusun harus mempunyai sasaran dan tujuan yang jelas agar proposal tersebut bisa diterima dan disetujui oleh pihak yang menerima.
2.7 Syarat-Syarat Proposal
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal yang baik sebagai berikut:
1 Sistematis.
Artinya, proposal yang disusun harus berurutan secara sistematis menurut pola tertentu, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks agar efektif dan efisien.
2 Berencana.
Artinya, proposal tersebut dibuat secara sengaja dan telah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaanya, serta mengacu pada tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut.
3 Mengikuti konsep ilmiah.
Artinya, pengerjaan proposal mulai dari awal hingga akhir harus sesuai dengan cara-cara atau metode ilmiah yang sudah ditentukan.
4 Jelas dan dapat dimengerti.
Proposal yang dibuat harus jelas dan menggambarkan kegiatan yang kan dilaksanakan. Sehingga pihak penerima dapat mendapatkan gambaran jelas tentang kegiatan yang kan dilaksanakan tersebut.
2.8 Hal-Hal yang Perlu diperhatikan dalam Penyususnan Proposal
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun proposal sebagai berikut:
1 Penempatan dan penggunaan kata yang tepat.
2 Menghindari penggunaan kalimat panjang dan bertele-tele.
3 Penggunaan paragraf.
4 Penggunaan ejaan.
5 Sebaiknya proposal ditulis dengan huruf yang mudah dibaca.
6 Tidak menyisakan kekosongan yang luas.
7 Menggunakan spasi 1.5.
8 Margin.
9 Diberi nomer halaman.
10 Format bullet atau angka dpat digunakan ketika ada tiga poin atau lebih dalam satu paragraf.
11 Menggunakan jenis kertas yang netral.
12 Sebaiknya tidak menggunakan kemasan yang tampak mahal.
13 Ejaan dan tatabahasa sebaiknya diperiksa ulang.
14 Sumber referensi luar harus disebut dengan tepat.
15 Proposal beserta doumen lain diletakkan dalam sebuah folder atau binder.
16 Sebaiknya disertakan surat pengantar.
17 Proposal perlu memiliki struktur dan logika yang jelas.
18 Penulisan kegiatan harus jelas.
19 Hasilnya harus dapat diukur/dinilai dengan angka-angka yang pasti.
20 Kirimkan proposal hanya jika telah pasti bahwa proposal telah memenuhi kriteria donator.
21 Mencantumkan nama organisasi dan tanggal pada setiap dokumen.
22 Jelaskan berapa banyak dana dan moril yang dibutuhkan dari doonatur.
23 Jumlah dana yang diperlukan dalam kegiatan harus rasional.
24 Jelaskan tujuan jangka panjang organisasi dan tujuan jangka pendek dari kegiatan yang dilakukan.
25 Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau beberapa orang yang ahli dalam menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan.
26 Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan informasi yang diperlukan, yaitu berupa bahan-bahan hasil kesepakatan seluruh panitia.
27 Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik, dan realistis.
28 Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas, direvisi dan disetujui.
29 Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
30 Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang dituju, baikinternal maupun.
2.9 Jenis-Jenis Proposal
Ø Berdasarkan bentuknya proposal dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Formal
Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu bagian pendahuluan, isi proposal, dan bagian pelengkap penutup. Bagian pendahuluan terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan.
Bagian isi proposal terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya. Sedangkan bagian pelengkap penutup berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
2. Non Formal
Proposal non formal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti bentuk formal. Proposal non formal biasanya disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat sehingga sebuah proposal non formal harus selalu mengandung hal-hal berikut yaitu, masalah, saran, pemecahan, dan permohonan.
3. Semi Formal
Proposal semi formal hampir sama dengan proposal non formal yaitu variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti bentuk formal.
Ø Secara umum proposal dapat dibedakan menjadi 4 jenis:
1. Proposal bisnis, sesuai dengan namanya, proposal ini berkaitan dengan usaha seseorang atau suatu kelompok. Contohnya adalah proposal pendirian usaha atau proposal kerjasama antar dua perusahaan.
2. Proposal proyek, mengacu pada dunia kerja, berisikan serangkaian rencana dalam sektor bisnis atau komersil. Contohnya adalah proposal proyek perumahan.
3. Proposal penelitian. Merupakan pengajuan kegiatan penelitian. Sering digunakan dalam kegiatan akademisi seperti penelitian untuk pembuatan skripsi, tesis, dan sebagainya.
4. Proposal kegiatan/ event adalah pengajuan rencana sebuah kegiatan yang dilakukan oleh satu individu atau kelompok. Contohnya adalah proposal kegiatan 17 Agustus.
Ø Sedangkan ragam proposal berdasarkan tujuan penulisnya adalah sebagai berikut:
1. Proposal riset/penelitian
Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan pengadaan riset maupun penelitian. Proposal penelitian terdiri atas, sebagai berikut:
1.1 Proposal penelitian pengembangan
Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
1.2 Proposal penelitian kajian pustaka
Proposal kajian pustaka menggunakan telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah dan pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbgai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.
1.3 Proposal penelitian kualitatif
Proposal penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif
1.4 Proposal penelitian kuantitatif
Proposal kuantitatif pada dasarnya menggunakan suatu penelitian dengan pendekatan deduktif-induktif.
2. Proposal acara
Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan pengadaan suatu acara/kegiatan.
3. Proposal kerjasama
Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan usulan kerja sam dengan pihak/lembaga lain.
4. Proposal permohonan dana
Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan permohonan/ permintaan dana.
5. Proposal kerja praktek
Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan permohonan kerja praktek.
6. Proposal usaha
Adalah proposal yang disusun oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mendirikan suatu usaha.
2.10 Struktur Proposal
Ø Proposal Bisnis
1. Pendahuluan.
1.1 Latar Belakang.
1.2 Visi Misi.
1.3 Tujuan anda mendirikan usaha.
1.4 Uraian secara singkatgambaran usaha yang akan atau sedang anda jalankan sekarang.
2. Profil Perusahaan
2.1 Jenis usaha
Berilah ulasan tentang jenis usaha anda. Semisal anda menjalankan usaha bisnis kuliner, maka anda ulas jenis usaha anda.
2.2 Nama perusahaan
Untuk nama perusahaan, usahakan menggunakan nama unik namun simple agar mudah di ingat. Nama perusahaan merupakan branding utama yang harus anda kuatkan guna menguatkan posisi bisnis anda di bidang tersebut.
2.3 Lokasi
Salah satu pertimbangan para investor adalah lokasi usaha. Apakah lokasi usaha tersebut strategis atau tidak. Maka, pilih lokasi yang strategis yang terletak di jalur keramaian atau yang memiliki prospek pasar yang bagur. uraikan lokasi usaha sejelas - jelasnya.
Bila perlu berilah peta dalam bentuk gambar yang kini telah tersedia menggunakan google map.
2. Struktur Organisasi Perusahaan
Untuk menilai bagaimana manajemen bisnis dijalankan salah satunya adalah dengan melihat pada struktur organisasi. Semakin tertata dan lengkap struktur organisasinya maka akan semakin baik.
4. Produk Perusahaan
4.1 Jenis produk
Setelah anda menjelaskan jenis usaha anda. Maka, agar lebih gamblang, anda jelaskan tentang produk anda. Misalkan anda bergerak di bidang bisnis kuliner, dan anda memilih usaha kecil bakso. Nama bakso anda bisa sebagai contoh bakso super, maka terangkan dalam proposal anda mengenai bakso super anda.
4.2 Pembuatan produk
Setelah anda menjelaskan secara singkat mengenai jenis produk anda. Selanjutna anda jelaskan proses pembuatan produk anda atau bisa juga bagaimana produk anda di sediakan.
4.3 Keunggulan produk
Keunggulan produk anda merupakan hal terpenting yang bisa jadi pertimbangan para investor. Memberi nilai plus kepada produk anda akan membuat produk anda laris di pasaran sehingga para investor memiliki kepercayaan bahwa usaha anda dapat berkembang karena psoduk yang anda miliki memiliki keunggulan tersendiri.
5. Target Pasar
Selain itu, dengan mnyertakan target pasar andamaka anda berarti telah memberi pandangan awal kepada para investor tentang siapa saja yang nantinya akan anda jadikan pembeli anda.
6 Promosi dan Pemasaran
Untuk memperkuat branding usaha anda, tentu anda harus melakukan promosi. Jelaskan kepada investor bagaimana anda akan melakukan promosi produk anda.
7 Laporan Keuangan
Estimasi dana
Bab ini menjelaskan tentang keperluan modal yang anda butuhkan
· Perhitungan laba
Buatlah perhitungan sementara terhadap usaha anda. jangan muluk - muluk, buatlah se realistis mungkin. Anda berikan contoh hitungan yang terpahit dan contoh hitungan termanis kemudian hitungan umum dari laba perkiraan anda.
· Perhitungan bagi hasil
Yang terakhir adalah sistem perhitungan hasil. Maksudnya, bagaimana investor nantinya mendapatkan keuntungan dari usaha anda.
Apakah dengan bagi hasil tetap dengan jumlah persentase tetap tiap bulan atau bisa juga dengan model bagi hasil syariah yang dibagi sesuai pendapatan usaha. Intinya untung rugi di tanggung bersama.
8 Penutup
Sebagai pelengkap, tutup prposal anda denga penutup yang berisi tentang ucapan terima kasih dan harapan anda terhadap proposal anda.
9 Lampiran
· Biodata pemiliki usaha
Untuk membuat investor lebih percaya, sertakan profil anda, daftar riwayat hidup atau Curriculum Vitae ( CV ) anda secara lengkap.
· Surat perjanjian
Untuk menanggulangi masalah - masalah yang terjadi di masa yang akan datang serta sebagai penguat agar usaha anda terlihat meyakinkan. Buatlah surat perjanjian usaha yang bisa anda dapatkan contohnya dari internet.
Unsur - unsur diatas adalah struktur minimal yang harus ada pada proposal usaha rumahan. Jika usaha anda merupakan usaha resmi berskala besar maka ada banyak hal yang harus anda lampirkan seperti AMDAL, SIUP, dll. namun, untuk usaha kecil saya kira cukup dengan struktur diatas.
Ø Proposal Proyek
1. Judul
Sama seperti dokumen studi kelayakan, halaman judul berisi Nama Perusahaan klien, Nama Proyek (jika belum ada nama, harap ditentukan sekarang), Versi saat ini dan Tanggal.
2. Larangan dan Kerahasiaan (Disclaimer and Confidetiality)
Karena biasanya proposal mengandung informasi yang penting dan sensitif mengenai suatu sistem spesifik, maka harus ada pernyataan yang jelas mengenai larangan penyebaran dan sifat kerahasiaan dokumen.
3. Detail Publikasi
Terdiri atas tiga bagian:
a. Tujuan Proposal
Penjelasan mengenai tujuan dan diajukannya proposal ini serta audiens yang dituju.
b. Versi Dokumen
Daftar riwayat perubahan dokumen
c. Otorisasi Dokumen
Menandakan bahwa dokumen ini resmi dan dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak pembuatnya.
4. Pendahuluan
Jelaskan dalam dua atau tiga paragraf untuk gambaran mengenai latar belakang tim/perusahaan pelaksana proyek, dan pengalaman menangani proyek sejenis.
5. Ringkasan Eksekutif
Penjelasan singkat mengenai masing-masing subbagian dalam proposal.
6. Tujuan Proposal secara Bisnis (Business Objectives)
Tujuan pada bagian ini berbeda dengan yang ada di proposal maupun SRS. Pada bagian ini, tuliskan tujuan dari implementasi dengan peningkatannya dari sisi bisnis.
7. Tinjauan Requirements
Pembahasan secara ringkas mengenai requirements yang telah disetujui dan akan menjadi bagian dari pelaksanaan proyek.
8. Hasil/Solusi yang diajukan (Proposed Deliverables/Solution)
Selaras dengan tujuan proposal, maka bagian ini akan menjelaskan solusi yang diajukan untuk mencapai tujuan tersebut.
a. Ringkasan Solusi
Berisi ringkasan dan solusi yang diajukan dalam bentukyang tidak teknis dan singkat.
b. Penjelasan Detail
Setelah penjelasan singkat, maka bagian ini akan memberikan penjelasan secara detail, termasuk desain dan hal-hal teknis.
9. Uraian Pekerjaan (Statementof Work)
Penjelasan tentang pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan solusi yang diajukan secara rinci dan komprehensif.
a. Sasaran dan Tujuan
Penjelasan mengenai sasaran dan tujuan dari pekerjaan yang dilakukan.
b. Batasan dan Ruang Lingkup
Berikan batasan-batasan dari pekerjaan, mana yang merupakan bagian dari pekerjaan proyek dan mana yang bukan.
c. Fase
Pembagian fase-fase pekerjaan sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaannya.
d. Pemahaman
Penjelasan mengenai pemahaman untuk pekerjaan yang dilaksanakan seperti adanya penghentian proses yang berjalan dalam fase-fase tertentu.
10. Rencana Implementasi/Pelaksanaan
Setelah uraian pekerjaan, berikut ini adalah penjelasan rinci mengenai pelaksanaan pekerjaannya.
a. Skenario yang diajukan
Berikan skenario dari pelaksanaan pekerjaan, berupa hasil-hasil yang akan didapatkan jika pekerjaan telah dilaksanakan.
b. Organisasi Proyek
Penjelasan mengenai organisasi dalam tim proyek, bisa dilengkapi dengan bagan organisasi.
c. Wewenang dan Tanggung Jawab
Penjelasan detail mengenai wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing posisi tim pelaksana proyek.
d. Rencana Kerja Proyek
Selaras dengan pekerjaan yang telah diuraikan, bagian ini akan menjelaskan mengenai rencana kerja proyek secara detail termasuk dengan jadwal pelaksanaan masing-masing pekerjaan.
e. Laporan Progres
Berikan penjelasan mengenai progres yang telah dicapai sampai dengan saat proposal ini diajukan.
f. Tim Proyek yang diajukan
Berikan nama-nama dari anggota tim dan posisi masing-masing dalam organisasi proyek.
g. Logistik
Bila diperlukan logistik tertentu dalam pelaksanaan pekerjaan, dapat diuraikan pada bagian ini.
11. Investasi
Bagian ini memberikan gambaran mengenai biaya dari proyek ini.
a. Biaya yang dikenakan
Penjelasan mengenai biaya dapat dibuat dalam bentuk rekapitulasi pekerjaan dan biaya yang dikenakan untuk masing-masing pekerjaan tersebut.
b. Syarat dan Kondisi
Tentukan syarat dan kondisi dari pelunasan, biaya, berapa persentase pada masing-masing fase.
12. Kriteria Penyelesaian
Penjelasan mengenai kriteria di mana proyek dapat dinyatakan selesai.
13. Support Setelah Proyek Selesai
Setelah proyek selesai, biasanya ada masa pemeliharaan, maka jelaskan mengenai uraian dari dukungan teknis (technical support) terhadap pelaksanaan pemeliharaan tersebut.
14. Batasan-batasan
Selain kriteria, proyek juga memiliki batasan-batasan di mana ada hal-hal yang tidak diubah. atau dipengaruhi selama dan setelah proyek berlangsung.
15. Lain-lain
Bila ada penjelasan lain-lain yang perlu ditambahkan, sebaiknya juga disebutkan dalam proposal.
16. Penutup
Berikan kata-kata penutup untuk proposal ini, disertai dengan bagian tanda tangan dari pihak yang mengajukan proposal.
Ø Proposal Penelitian
A. HALAMAN JUDUL
Halaman judul memuat : judul, jenis laporan, lambang Perguruan Tinggi, nama dan NIM, nama jurusan, nama program studi, nama perguruan tinggi dan tahun pengajuan.
Judul Usulan Penelitian : Judul hendaknya dibuat singkat dan jelas, menggambarkan konsep dan topik dari penelitian dan menggambarkan adanya keterkaitan antara variable, lokasi penelitian dan tahun penelitian. Diketik dengan menggunakan huruf kapital, tidak boleh disingkat dan format ketikan dalam bentuk piramida terbalik ( V ).
Jenis Laporan : Jenis laporan adalah usulan penelitian.
Lambang Institusi Perguruan Tinggi
Nama mahasiswa dan NIM
Nama Jurusan
Nama Program Studi
Nama Perguruan Tinggi
Tahun Pengajuan : Tahun pengajuan adalah tahun dimana usulan penelitian tersebut diajukan
B. HALAMAN PERSETUJUAN
Halaman persetujuan memuat : judul usulan penelitian, persetujuan dosen pembimbing beserta tanda tangan dan waktu persetujuan
C. DAFTAR ISI
Daftar Isi merupakan daftar yang menunjukkan isi bagian-bagian dalam skripsi maupun sub-sub bagiannya beserta nomor halamannya.
D. ISI
Dibagian isi terdiri dari beberapa bab dan dari beberapa bab tersebut masih terdapat beberapa sub bab.
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang memuat: gambaran tema permasalahan di lokasi penelitian yang akan dibahas dan berkaitan dengan penelitian yang akan dijalankan, diuraikan dari masalah yang luas ke arah masalah yang khusus. Oleh karena itu diperlukan data studi awal di lokasi tempat penelitian.
Ada 4 kriteria latar belakang yang baik:
Adanya “seriousness of problem”,
Adanya “sense of urgency” ( masalah yang harus segera ditangani
Adanya “political will” (kebijaksanaan dari organisasi atau politis
Adanya “manage – ability” ( direkomendasikan oleh pihak manajemen ).
Latar belakang ini juga harus mampu menjawab pertanyaan “mengapa memilih topik tersebut”
2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang tegas dan jelas, serta menggambarkan arah hubungan antar dua variabel atau lebih. Misalnya adakah, apakah, bagaimanakah, dan lainnya.
3. Batasan Masalah
Batasan masalah adalah pembatasan ruang lingkup yang dilakukan dalam penelitian, dimana pembatasan tersebut meliputi: tema/topik, area atau wilayah yang diteliti, sumber informasi, lokasi penelitian serta waktu penelitian
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian meliputi :
a. Tujuan Umum: Meliputi tujuan yang akan dicapai secara menyeluruh yang dapat menjawab tema / judul penelitian
b. Tujuan Khusus ; Meliputi jabaran atau rincian dari tujuan umum secara operasional sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah. Tujuan khusus akan menggambarkan hasil dan pembahasan yang akan diperoleh dari penelitian ini.
5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian meliputi: 1) manfaat bagi pengguna (user), 2) pengembangan keilmuan dan 3) bagi peneliti, sehingga scara khusus hasil penelitian memberikan masukan bagi si peneliti, masyarakat, instansi terkait dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta diharapkan dapat dijadikan pertimbangan sebuah kebijakan
6. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian mencerminkan kemampuan mahasiswa untuk menelusuri dan mengidentifikasi penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian yang dilakukannya.Setiap penelitian dilakukan dalam konteks lingkungan yang berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, sekalipun penelitian tersebut merupakan replikasi penelitian sebelumnya. Pernyataan tentang keaslian penelitian meliputi identifikasi persamaan penelitian sebelumnya yang sangat relevan dan perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukannya.
Perbedaan dan persamaan penelitian dengan penelitian terdahulu dapat meliputi : kerangka teori, penerapan teori dalam situasi spesifik atau populasi khusus atau generalisasi teori pada populasi yamg lebih luas, kerangka konsep, rancangan penelitian, instrument penelitian, dan teknik analisis atau pemodelan data. Penyajiannya dapat dalam bentuk matriks persamaan dan perbedaan penelitian sebelunya.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka merupakan penelusuran kepustakaan untuk mengidentifikasi makalah dan buku yang bermanfaat dan ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan serta merujuk pada semua hasil penelitian terdahulu pada bidang tersebut. Tinjauan pustaka disusun berdasarkan tujuan penelitian, pertanyaan penelitian dan masalah yang akan dipecahkan. Sumber yang dipakai dalam tinjauan pustaka harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun terbit dengan model Vancouver.
Format penyajiannya dimulai tinjuan teori untuk variabel independen, variabel dependen dan keterkaitan antar variabel yang diteliti dengan mengacu pada penelitian sebelumnya.
a. Landasan Teori
Landasan teori menguraikan kerangka teori yang merujuk pada referensi berbagai ahli tertentu maupun berbagai teori-teori yang ada yang nantinya akan mendasari hasil dan pembahasan secara detail, dapat berupa definisi-definisi atau model matematis yang langsung berkaitan dengan tema atau masalah yang diteliti. Teori-teori yang dirujuk harus mengacu pada variabel-variabel yang diteliti. Dimulai dari penjelasan tema, variabel independen dan variabel dependennya atau faktor-faktor yang diteliti serta dijelaskan teori-teori tersebut untuk mendukung hipotesis yang akan diajukan.
b. Kerangka Teori
Kerangka teori terdiri dari teori-teori atau isu-isu dimana penelitian kita terlibat di dalamnya dan memberikan panduan pada saat peneliti membaca pustaka.Kerangka teori tidak dapat dikembangkan kalau peneliti belum mempelajari pustaka dan sebaliknya kalau peneliti belum mempunyai kerangka teori maka peneliti tidak akan dapat membaca pustaka dengan efektif.
c. Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep penelitian merupakan operasionalisasi keterkaitan antar variabel-variabel yang berasal dari kerangka teori dan biasanya berkonsentrasi pada satu bagian dari kerangka teori. Kerangka konsep menggambarkan aspek-aspek yang telah dipilih dari kerangka teori untuk dijadikan dasar masalah penelitiannya. Jadi kerangka konsep timbul dari kerangka teori dan berhubungan dengan masalah penelitian yang spesifik.
d. Hipotesis
Hipotesis memuat : pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi. Hipotesis tidak selalu harus ada tergantung pada jenis dan tujuan penelitian. Oleh karena itu hipotesis harus diuji kebenarannya dan pengujiaannya harus mendasarkan pada kaidah-kaidah keilmuan (scientific methods) yang dapat dipertanggungjawabkan.
Ciri-ciri hipotesis yaitu :
Dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement) bukan kalimat tanya
Hipotesis hendaknya berkaitan dengan bidang ilmu yang akan diteliti
Hipotesis harus dapat diuji yaitu terdiri dari variable yang dapat diukur dan dapat dibanding-bandingkan sehingga diperoleh hasil yang obyektif
Hipotesis hendaknya sederhana dan terbatas ( tidak menimbulkan perbedaan pengertian dan tidak terlalu luas sifatnya )
BAB III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian memuat : jenis penelitian, populasi dan sample penelitian, lokasi dan waktu penelitian, hubungan variable dan definisi operasional, instrumen penelitian, pengumpulan dan pengolahan data, metode analisis data dan keterbatasan
a. Jenis Penelitian
Berisi langkah-langkah yang akan diambil untuk membuktikan kebenaran hipotesis.
b. Populasi dan Sample
Berisi cara pengambilan sample, besar sample, cara pengumpulan sample, teknik penarikan sample.
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian atau wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek maupun obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi bukan hanya orang, tetapi semua benda yang memiliki sifat atau cirri yang bisa diteliti.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
c. Lokasi dan Waktu Penelitian
Berisi mengenai tempat / lokasi penelitian beserta waktu yang dipergunakan melakukan penelitian
d. Variabel
Berisi keterangan tentang variable atau factor yang diamati atau diteliti dalam suatu penelitian
e. Definisi Operasional
Menjelaskan bagaimana suatu variable akan diukur serta alat ukur apa yang digunakan untuk mengukurnya. Definisi ini mempunyai implikasi praktis dalam proses pengumpulan data. Definisi operasional mendiskripsikan variable sehingga bersifat spesifik (tidak berintegrasi ganda), terukur, menunjukkan sifat atau macam variable sesuai dengan tingkat pengukurannya dan menunjukkan kedudukan variable dalam kerangka teoritis.
f. Teknik Pengumpulan Data
Berisi cara pengumpulan data yang dapat berupa data primer maupun data sekunder. Berdasarkan caranya pengumpulan data dapat berupa observasi, wawancara langsung, angket, pengukuran / pemeriksanaan
g. Instrument Penelitian
Instrument ( alat ukur ) penelitian dapat berupa kuesioner, cek list yang digunakan sebagai pedoman observasi dan wawancara atau angket
h. Teknik Pengolahan Data
Berisi cara pengolahan data yang akan dilakukan peneliti sehingga data hasil penelitian dapat menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan penelitian.
i. Metode Analisis Data
Metode analisa data menjelaskan bagaimana seorang peneliti mengubah data hasil penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan penelitian. Kegiatan analisa data ini meliputi: persiapan, tabulasi dan aplikasi data. Pada tahap analisa data inidapat menggunakan uji statistik jika memang data dlam penelitian tersebut harus diuji dengan uji statistik
j. Keterbatasan
Dalam setiap penelitian pasti mempunyai kelemahan-kelemahan dimana kelemahan tersebut ditulis dalam keterbatasan.
Dalam bab ini disajikan keterbatasan peneliti secara teknis yang mungkin mempunyai dampak secara metodologis maupun substantif, seperti : keterbatasan pengambilan sampel, keterbatasan jumlah sampel, keterbatasan instrumen penelitian, keterbatasan waktu dan sebagainya
E. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka merupakan keterangan tentang bacaan yang dijadikan sebagai bahan rujukan dari penulisan skripsi. Dalam daftar pustaka dapat dimasukkan tentang pustaka dari buku teks, jurnal, artikel, internet atau kumpulan karangan lain.
F. LAMPIRAN
Lampiran memuat : keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian seperti : peta, surat penelitian, kuesioner, atau data lain yang sifatnya melengkapi usulan atau proposal penelitian.
Ø Proposal Kegatan
1. Latar Belakang
· Berisi alasan “mengapa” kegiatan tersebut direncanakan
· Latar belakang biasanya berisi 3 bagian yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup yang pola kalimatnya dari kalimat/maksud umum ke kalimat/maksud khusus
2. Tujuan Kegiatan
· Berisi alasan “untuk apa” kegiatan tersebut direncanakan
· Tujuan dapat terdiri dari minimal 1 tujuan atau lebih yang berurutan dari tujuan yang paling penting hingga tujuan yang kurang penting
3. Nama dan Tema Kegiatan
· Berisi nama/judul kegiatan dan tema yang diangkat dalam kegiatan
· Contoh :
- Nama kegiatan : “Lomba Lingkungan Sehat Tingkat Kelurahan Sukomakmur 2007”
- Tema kegiatan : “Lingkungan Bersih, Masyarakat Sehat”
4. Bentuk Kegiatan
· Berisi tentang format/bentuk sajian kegiatanC
· Contoh : dengan tema “Lingkungan Bersih, Masyarakat Sehat”, bentuk kegiatannya seperti :
- Lomba Lingkungan Sehat
- Lomba Membuat Taman Toga
- Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
- Penyemprotan Nyamuk Demam Berdarah
- Dll
5. ` Peserta
· Berisi keterangan tentang “siapa” yang akan ikut dalam kegiatan
· Orang yang menjadi peserta sesuai dengan segmen/jenis kegiatan yang direncanakan
6 Penyelenggara
· Berisi keterangan siapa yang menjadi penyelenggara kegiatan.
· Biasanya penyelenggara ini adalah suatu kelompok organisasi atau kumpulan yang hendak melaksanakan kegiatan karena alasan tertentu
· Pada bagian penyelenggara ini perlu pula ditampilkan nama dan nomor kontak atau sekretariat yang dapat dihubungi
7. Jadwal dan Lokasi Kegiatan
Berisi keterangan “kapan dan dimana” kegiatan akan dilaksanakan
8. Susunan Acara
· Berisi uraian susunan acara/pelaksanaan kegiatan dari saat mulai sampai selesai.
· Bisa ditampilkan dalam bentuk tabel dengan format kolom tabel sesuai kebutuhan (No, Waktu, Acara, Pelaksana,dll.)
· Pada sebuah kegiatan yang menggunakan pembicara, sebelum penyusunan acara perlu dilakukan konfirmasi untuk menyesuaikan waktu dan durasi tiap sesi pembicaraan
9. Susunan Panitia
· Berisi susunan kepanitiaan yang telah terbentuk
· Susunan panitia ini ditampilkan agar pihak yang membaca dapat memiliki data yang jelas dengan siapa pihaknya akan bekerjasama.
10. Rencana Anggaran
· Berisi rincian pemasukan, pengeluaran, dan kebutuhan dana yang masih diperlukan
· Disusun secara sederhana tetapi tetap menggunakan prinsip penyusunan keuangan
11. Penutup
· Berisi kalimat yang menyatakan harapan agar banyak pihak dapat tertarik untuk mendukung kegiatan.
· Ditandatangani oleh Ketua Pelaksana / Ketua Panitia dan mengetahui Penanggungjawab kegiatan
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal, dan untuk mendapat persetujuan maupun bantuan dari pihak lain. Menurut Hariwijaya, (2005:12-13) proposal memiliki arti sederhana sebagai suatu bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan ijin, persetujuan, dana, dan lain sebagainya.
Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut: 1. Ada pihak yang mengajukan. 2. Ada pihak yang menyetujui. 3. Terdapat gambaran kegiatan secara umum. 4. Dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan. 5. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan.
Manfaat proposal adalah dapat mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut dan menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut untuk meyakinkan para donatur/sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan tersebut.
Proposal dibuat bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Dan dari proposal tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.
Proposal juga memiliki beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, serta beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam penyusunannya. Proposal memiliki urutan struktur di dalam penyusunannya berdasarakan jenis-jenis proposal.
3.2 Saran
Penyusunan suatu proposal yang digunakan sebagai rancangan, rencana, atau sebagai prasyarat pengajuan kegiatan hendaknya dapat mewakili terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan. Proposal yang merupakan suatu rancangan kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang ingin dilakukan hendaknya dapat mewakili kegiatan itu sendiri. Sehingga ketika ada orang lain yang membaca akan segera memahami bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan. Dan antara penusn dan pembaca dapat memiliki kesamaan visi dan misi yang terdapat di proposal.
DAFTAR PUSTAKA
Hasnun, Anwar. 2007. Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis. Absolut: Yogyakarta, diakses pada 28 Desember 2015, pukul 08.29 WIB
http://belajarpsikologi.com/contoh-proposal-penelitian-terbaru/Jay,R.2006. Menulis Proposal dan Laporan. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, diakses pada 29 Desember 2015, pukul 09.22 WIB
http://dwikartikasari-18211665.blogspot.co.id/2014/05/teori-tentang-proposal.html, diakses pada 28 Desember 2015, pukul 10.02 WIB
http://m-zulkifli.blogspot.co.id/2013/09/contoh-struktur-proposal-proyek.html, diakses pada 29 Desember 2015, pukul 09.27 WIB
http://prodoskian.blogspot.co.id/2014/05/proposal.html, diakses pada 28 Desember 2015, pukul 10.43 WIB
http://semuailmiah.blogspot.co.id/2013/08/contoh-kerangka-proposal.html, diakses pada 29 Desember 2015, pukul 09.29 WIB
http://sophysofisme.blogspot.com/2013/07, diakses pada 29 Desember 2015, pukul 09.33 WIB
http://terbaru-terbaik.blogspot.co.id/2012/11/contoh-proposal-kegiatan-sistematika.html, diakses pada 29 Desember 2015, pukul 09.44 WIB
http://www.kompasiana.com/inthand/konsep-perubahan-sosial-budaya-dalam-masyarakat_552a86e76ea8346218552d34, diakses pada 28 Desember 2015, pukul 09.45 WIB
http://www.teoripendidikan.com/2015/09/contoh-proposal-usaha-yang-baik-dan.html, diakses pada 29 Desember 2015, pukul 09.51 WIB
http://www.usaharumahan19.com/2014/04/contoh-proposal-usaha-makanan.html, diakes pada 29 Desember 2015, pukul 09.04 WIB
Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Ende: Nusa Indah, diakses pada 28 Desember 2015, pukul 09.35 WIB
Sophy Sofisme, 2013. Makalah Tentang Proposal, Dalam, diakses pada 28 Desember 2015, pukul 09.40 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar