ESAI
DAN JENIS - JENISNYA
Makalah ini akan di presentasikan pada tanggal 9
Oktober 2015 untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu:
Edi Suryadi M.Pd
Oleh :
1.
Julyane Kevin Cheka (061530330977)
2.
Rizkyani Indah Lestari (061530330989)
Program Studi DIII Teknik Telekomunikasi
Fakultas Teknik Elektro
Politeknik Negeri Sriwijaya 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian
menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang,
membuat surat) dengan tulisan. Menulis berarti menuangkan isi hati si penulis
ke dalam bentuk tulisan, sehingga maksud hati penulis bisa diketahui banyak
orang orang melalui tulisan yang dituliskan. Kemampuan seseorang dalam
menuangkan isi hatinya ke dalam sebuah tulisan sangatlah berbeda, dipengaruhi
oleh latar belakang penulis. Dengan demikian, mutu atau kualitas tulisan setiap
penulis berbeda pula satu sama lain. Namun, satu hal yang penting bahwa terkait
dengan aktivitas menulis, seorang penulis harus memperhatikan kemampuan dan
kebutuhan pembacanya.
1.2
Rumusan Masalah
a.
Apa definisi esai?
b.
Apa saja bagian-bagian, ciri-ciri, struktur, komponen,
serta aspek-aspek dalam esai?
c.
Bagaimana cara membuat membuat serta mengembangkan
esai?
d.
Apa saja jenis-jenis essai?
1.3
Tujuan
a.
Mengetahui definisi dari esai
b.
Mengetahui bagian bagian, ciri-ciri, struktur,
komponen, serta aspek-aspek dalam esai
c.
Mengetahui cara membuat serta mengembangkan penulisan
esai
d.
Mengetahui jenis-jenis esai
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Esai
Di dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara
sepintas dan berdasarkan dari sudut pandang pribadi penulisnya. Esai merupakan
tulisan yang bersifat subjektif atau agumentif dalam penyampaiannya.
Sebuah esai merupakan suatu
penilaian, pandangan, atau evaluasi penulis terhadap sebuah fakta yang terjadi
untuk kemudian diambil kesimpulan. Esai berupaya menyakinkan pembaca untuk menerima pendapat atau
padangan. Objek esai boleh apa saja dari masalah kecil sampai masalah besar,
seperti masalah ekonomi, kebudayaan, sosial, keamanan, karya sastra, atau
politik. Disini ada unsur yang wajib ada pada sebuah esai yaitu fakta atau
kejadian nyata yang dikritisi, atau dengan kata lain sebuah esai bukanlah
sebuah prosa fiktif atau karangan belaka.
2.2
Definisi Esai Menurut Beberapa Sumber
2.2.1
Esai (Lucile
Vaughan Payne)
“Esai bukanlah
sekadar rekaman fakta-fakta atau hasil imajinasi murni. Tulisan yang Anda buat dalam
pelajaran sejarah yang dipenuhi dengan fakta-fakta yang dikumpulkan dari
berbagai referensi mungkin nampak seperti sebuah esai. Namun, seberapa pun
cermatnya Anda dalam menulis ulang semua fakta tersebut, meskipun dengan bahasa
Anda sendiri, tulisan itu bukanlah esai. Esai juga bukan kejadian atau
pengalaman yang Anda tuliskan dalam pelajaran bahasa, tak peduli betapa nyata,
cerdas, menyentuh, berurutan, jelas, rinci, dan lengkapnya tulisan Anda itu”.
Jadi, apakah esai itu ? Esai adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya.
Opini dalam
esai: sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau
pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin
yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian.
2.2.2
Esai (Encyclopedia Britannica)
Analitik,
interpretasi, atau komposisi sastra kritis, biasanya berhubungan dengan subyek
dan sering terbatas pada pandangan pribadi. Fleksibel dan serbaguna, esai itu
disempurnakan oleh Michel de Montaigne , yang memilih esai untuk menekankan
bahwa komposisi itu adalah "upaya" untuk mengungkapkan pikiran dan
pengalaman. Esai telah menjadi kendaraan kritik sastra dan sosial bagi sebagian
orang, sementara untuk orang lain itu bisa melayani semipolitical, nasionalis,
atau polemik dan bisa menjadi terpisah, main-main, serius, atau nada pahit.
2.3
Tujuan Menulis Esai
Menulis esai memiliki tujuan untuk
meyakinkan pembaca untuk percaya terhadap pendapat kita tentang sebuah
kejadian. Dengan tujuan tersebut, pendapat dalam esai hendaknya disertai dengan
data-data atau fakta yang menunjang agar pembaca yakin terhadap pendapat kita.
Namun demikian, menulis esai tidak harus terlalu mendalam sampai pada
teori-teori, cukup ringan saja, dan tidak membatasi penggunaan bahasa yang
sangat baku. Bahasa dalam esai boleh saja bahasa santai, yang penting menarik,
segar, dan meyakinkan (Anonim,2012). Tujuan lain dari menulis esai antara lain:
1.
Melakukan eksplorasi atas respon individu terhadap
suatu peristiwa, keadaan ataupun ide dan gagasan tertentu (personal essay). Contoh: tulisan
tentang pengalaman pribadi tentang facebook.
2.
Menjelaskan tentang bagaimana melakukan sesuatu hal
ataupun menunjukkan bagaimana sesuatu bekerja (how-to essay). Contoh: tulisan tentang bagaimana cara
menggunakan Internet untuk proses belajar.
3.
Membandingkan dan mengkontraskan dua atau lebih ide,
peristiwa, literatur atau hal lainnya (compare-and-contrast
essay). Contoh: tulisan tentang keuntungan dan kelebihan belajar Teknik
Kimia.
4.
Menunjukkan tentang bagaimana suatu sebab akan
menimbulkan dampak tertentu (cause-and-effect
essay). Contoh: tulisan tentang manfaat yang akan dirasakan jika
keseimbangan alam terjaga.
5.
Mendeskripsikan suatu permasalahan dan menawarkan
solusinya (problem-and-solution essay).Contoh:
tulisan tentang masalah-masalah yang timbul di era pasar bebas dan solusinya
(Kusmiatun,2010).
2.4
Ciri-ciri Esai
Esai memiliki karakteristik atau
ciri-ciri tersendiri, berikut merupakan ciri-ciri dari esai:
1.
Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi
biasa, menghindarkan ungkapan figuratif.
2.
Esai cenderung singkat, padat, dan terfokus pada objek
yang ditulis.
3.
Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik
akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya
penulis lain.
4.
Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi
yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis
memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.
5.
Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah
tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi
syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke
pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis
harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di
awang-awang.
6.
Mempunyai gaya bahasa pribadi atau bersifat personal,
yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal.
Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang
kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca
(Zakaria, 2013).
2.5
Struktur Esai
Sebuah esai dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian
yaitu:
1.
Pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang
mengidentifikasi bahasan dan pengantar tentang yang akan dinilai oleh si
penulis tersebut
2.
Tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi
3.
Bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan
menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai
2.6
Esai Yang Baik Harus Mempertimbangkan Empat Komponen
yaitu :
1.
Data atau fakta
2.
Inference atau simpulan
3.
Evaluasi atau judgement
4.
Penilaian
2.7
Tiga Aspek dalam Menulis Esai
1.
Aspek historis, yaitu berkaitan dengan watak dan
orientasi kesejahteraan (mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan sastrawan an
menafsirkan hasrat keinginan berdasarkan minat sastrawan serta latar belakang
budayanya).
2.
Aspek rekreatif, yaitu menghubungkan apa yang
ditangkap atau telah diungkapkan sastrawan serta menuliskan kesan-kesan tentang
pengalaman rohani yang di peroleh dari karya sastra yang telah dibaca.
3.
Aspek penghakiman, yaitu berkaitan dengan nilai-nilai
dan kadar artistiknya. Penentuan nilai harus memenuhi tiga kreteria berikut:
a.
Estetik, yakni pencapaian sebagai karya seni
b.
Epistemik, yakni tentang kebenaran-kebenaran
c.
Normatif, yakni tentang arti kepentingan, keagungan,
dan kedalamannya
2.8
Langkah-langkah Membuat Esai
Jika dipetakan mengenai
langkah-langkah membuat esai, bisa dirunut sebagai berikut :
1.
Menentukan tema atau pembahasan
2.
Menyusun kerangka kritik atau esai yang akan ditulis
bedasarkan masalah atau objek yang akan dibahas
3.
Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan
kalimat yang singkat dan jelas
4.
Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai
pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau
latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.
5.
Menulis tubuh esai, memulai dengan memilah nilai-nilai
penting yang akan dibahas, kemudian membuat beberapa subtema pembahasan supaya
lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai
penulisnya, selanjutnya mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.
6.
Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk
membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan
kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu.
7.
Terakhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa
mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah.
2.9
Cara Mengembangkan Kerangka Esai
1.
Untuk memudahkan karangan, mulailah dengan sebuah
definisi.
2.
Mengembangkan karangan dengan deskripsi situasi.
3.
Memasukkan pandangan seorang ahli.
4.
Membuat kalimat-kalimat tunggal dan kalimat majemuk
setara atau bertingkat dengan struktur yang sederhana.
5.
Untuk memudahkan menguraikan paragraf gunakan
paragaraf-paragraf deduktif.
6.
Esai yang biasa adalah karangan argumentasi.
2.10
Jenis-jenis Esai
Adapun jenis-jenis esai sebagai berikut:
1.
Esai Kritik : Dalam esai
kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan,
tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang
seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni
kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan
perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra
disebut kritik sastra.
Contoh :
Kompleksitas Tokoh Sarah dalam Cerpen Kurungan Sumbi Karya
Benny Arnas
Salah satu cerpen karya Benny Arnas
berjudul Kurungan Sumbi yang berkisah tentang euthanasia dan talasemia
yang diderita oleh seorang gadis berusia 18 tahun yang merupakan anak seorang
pejabat kaya bernama Sarah. Sebagai seorang anak yang kekuragan kasih sayang
Sarah melampiaskan rasa kesepiannya dengan cara merusak dirinya sendiri, jarang
makan dan minum, workaholic hingga
sengaja menginsomniakan matanya. Hingga kecelakaan yang menyebabkan sarah harus
rela kaki kanannya diamputasi, kemudian perkenalan singkatnya dengan seorang
pasien leukimia yang berasal dari keluarga miskin yang bernama Sumbi. Sumbi
banyak menceritakan tentang dunia luar yang indah, membuat Sarah tenang dan
nyaman berada di dekat Sumbi.
Dalam sebuah cerita tokoh tidak hanya
sebagai pelaku cerita tetapi sekaligus pembawa pesan pengarang. Tokoh lebih
dinilai pada kualitas pribadi, sifat dan sikapnya, serta segala tindak lakunya,
pada kondisi ini posisi tokoh dalam dalam cerita sejajar dengan tokoh pada
dunia nyata, seolah ia merupakan manusia yang menjadikan tokoh cerita memiliki
kualitas moral dan kerumitan tersendiri seperti tokoh Sarah dalam cerpen
Kurungan Sumbi karya Benny Arnas.
Tokoh tidak hanya sebagai pelaku cerita
tetapi sekaligus pembawa pesan pengarang. Tokoh lebih dinilai pada kualitas
pribadi, sifat dan sikapnya, serta segala tindak lakunya, pada kondisi ini posisi
tokoh dalam dalam cerita sejajar dengan tokoh pada dunia nyata, seolah ia
merupakan manusia yang menjadikan tokoh cerita memiliki kualitas moral dan
kerumitan tersendiri seperti tokoh Sarah dalam cerpen Kurungan Sumbi karya
Benny Arnas…”
2.
Esai Deskriptif
: Esai
deskriptif biasanya bertujuan menciptakan kesan tentang seseorang, tempat, atau
benda. Bentuk esai ini mencakup rincian nyata untuk membawa pembaca pada
visualisasi dari sebuah subyek. Rincian pendukung disajikan dalam urutan
tertentu (kiri ke kanan, atas ke bawah, dekat ke jauh, arah jarum jam, dll).
Pola pergerakan ini mencerminkan urutan rincian yang dirasakan melalui
penginderaan.
Contoh
:
Pesona
Bali
Siapa
tak kenal Bali, pulau kecil di seberang ujung Timur Jawa ini? Pulau indah nan
menawan yang dijuluki pulau dewata ini bagai magnit yang menarik wisatawan,
baik domestik maupun mancanegara. Bahkan sebelum mengenal nama Indonesia,
banyak wisatawan asing lebih dulu mengenal nama Bali. Ada banyak hal yang dapat
dinikmati ketika mengunjungi Bali, mulai dari wisata pantai, gunung, budaya,
dan lain sebagainya. Jutaan wisatawan mengunjungi Bali setiap tahunnya karena
keramahan masyarakatnya, keindahan panoramanya, dan keunikan budayanya…”
3.
Esai
ekspositori : Esai
ini menjelaskan subyek ke pembaca. Biasanya dilengkapi dengan penjelasan
tentang proses, membandingkan dua hal, identifikasi hubungan sebab-akibat,
menjelaskan dengan contoh, membagi dan mengklasifikasikan, atau mendefinisikan.
Urutan penjelasannya sangat bervariasi, tergantung dari tipe esai ekspositori
yang dibuat. Esai proses akan menyajikan urutan yang bersifat kronologis
(berdasarkan waktu); esai yang membandingkan akan menjelaskan dengan
contoh-contoh; esai perbandingan atau klasifikasi akan menggunakan urutan
kepentingan (terpenting sampai yang tak penting, atau sebaliknya); esai
sebab-akibat mungkin mengidentifikasi suatu sebab dan meramalkan akibat, atau
sebaliknya, mulai dengan akibat dan mencari sebabnya.
Contoh :
Problem Obesitas di Amerika
Obesitas
atau kegemukan adalah istilah medis yang digunakan untuk mendeskripsikan
keadaan seseorang yang memiliki kelebihan berat badan sekurang-kurangnya 20%
dari acuan yang telah ditetapkan dalam kategori obesitas (Simon, 2011).
Perdebatan apakah obesitas merupakan ukuran relatif dan seharusnya tidak
digunakan sebagai sebuah stigma untuk menyebut orang yang kelebihan berat badan
telah lama berkembang di masyarakat. Meskipun demikian, fakta menunjukkan
adanya kecenderungan bahwa seseorang dianggap memiliki kualitas hidup yang
lebih buruk bila ia lebih gemuk dari ukuran normal sesuai dengan umur dan jenis
kelamin, kesehatan dan kemakmuran seseorang. Obesitas barangkali tidak dapat
dianggap sebagai penyakit serius karena obesitas tidak menular sebagaimana flu,
kanker, atau penyakit yang sulit disembuhkan seperti AIDs. Namun, telah
terbukti bahwa obesitas terkait secara signifikan dengan beragam kemungkinan
yang memicu timbulnya penyakit jantung, depresi, diabetes, dan penuaan prematur
serta penyakit lain yang terkait dengan syaraf otak. Lagi pula, obesitas menurunkan kualitas hidup
karena orang gemuk sulit menjalankan aktifitas harian, sulit berperilaku
enerjik dan aktif, sulit berolah raga dengan mudah, dan khawatir saat menikmati
beragam makanan. Kerena itu, ketika membicarakan persoalan obesitas di Amerika,
yang saat ini menjadi problem sangat serius, kita perlu mempertimbangkan
penyebab dan faktor yang memicu persoalan ini agar kita dapat menyusun program
kesehatan yang efektif untuk menangani persoalan ini di AS….”
4.
Esai
dokumentatif : Memberikan
informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah suatu institusi atau otoritas
tertentu. Esai ini mengikuti panduan dari MLA, APA, atau panduan Turabian.
Contoh :
Pencemaran Udara, Dampak
dan Solusinya
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih
substansi fisik,
kimia,
atau biologi
di atmosfer
dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara
dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa
definisi gangguan fisik seperti polusi suara,
panas,
radiasi
atau polusi cahaya dianggap sebagai
polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat
bersifat langsung dan lokal,
regional,
maupun global…”
5.
Esai
Argumentatif : Anda
mencoba untuk meyakinkan pembaca bahwa pendapat anda benar. Berikan banyak
fakta-fakta dalam esai anda, dan mencoba untuk membuat hubungan emosional yang
akan menggerakkan pembaca untuk percaya.
Contoh :
Haruskah Ada Pembedaan Olah Raga
bagi Pria dan Wanita?
Rasanya
tidak mungkin untuk meremehkan peran olah raga bagi kesehatan dan dalam hidup
kita, khususnya bila hal ini dikaitkan dengan kaum muda. Olah raga jauh lebih
penting dari sekedar hobi yang menyehatkan. Sebagaimana telah dibuktikan dalam
sebuah riset, keikutsertaan secara aktif dalam olah raga memberikan pengaruh
positif bagi kehidupan sosial remaja, meningkatkan self-esteem dan bahkan
prestasi akademik (Sitkowski, 2008).
Tak
perlu juga diragukan bahwa aktifitas olah raga sangat bermanfaat baik bagi pria
maupun wanita. Akan tetapi, sulit dipercaya bahwa 50 tahun lalu, wanita
memiliki kesempatan yang sangat terbatas untuk melakukan aktifitas olah raga di
sekolah dan juga universitas. Keadaan berubah setelah adanya amandemen
undang-undang olah raga yang menyatakan bahwa wanita memiliki hak yang sama
dengan pria untuk berpartisipasi dalam olah raga di semua tingkatan pendidikan
dan mendapat sokongan finansial yang sama dengan pria…”
6.
Esai
Perbandingan : Anda menjelaskan bagaimana dua hal yang serupa dan
bagaimana mereka berbeda. Anda hanya perlu data semua persamaan dan perbedaan.
Contoh :
TV LCD dan
TV Plasma
Saat
ini kita hidup di dunia yang penuh dengan pilihan. Setiap hari, kita dihadapkan
pada berbagai kesempatan untuk memilih segala hal yang kita butuhkan. Nyatanya,
kita tidak selalu memilih secara sadar. Kita sering terperangkap oleh tipuan
iklan dan membeli sesuatu yang tidak kita butuhkan. Kadang kita tidak memilih
yang terbaik bagi diri kita. Namun, ketika Anda ingin memilih berdasarkan fakta
dan alasan-alasan yang rasional, Anda perlu menganalisis dan membandingkan
secara cermat setiap barang atas dasar kriteria yang Anda nilai. Saat ini, kita
mencoba untuk melakukan sesuatu yang persis Anda lakukan ketika memilih sesuatu
yang sederhana seperti membeli televisi. Kita akan membandingkan dua jenis TV
yang popular di pasar antara TV LCD dan TV plasma. Saat memasuki toko
elektronik atau department store, banyak orang bertanya apakah TV LCD lebih
baik ketimbang TV plasma atau sebaliknya? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita
perlu membandingkan kedua produk ini berdasarkan pada kriteria-kriteria tehnis.
Pertama,
mari kita lihat perbedaan tehnis antara TV LCD dan TV plasma. Dari mata orang
awam, kedua jenis TV ini tampak serupa. Namun, sepasang mata yang seawas elang
akan mendapati perbedaan di antaranya.
Perbedaan ini memungkinkan konsumen untuk menentukan pilihannya
berdasarkan atas persyaratan-persyaratan tertentu yang mereka tetapkan. Layar display TV plasma terdiri atas dua
panel kaca yang dipaketkan ke dalam ruang kompartmen dengan banyak sel plasma
kecil. Sel-sel plasma umumnya disetel
pada tingkat voltase listrik yang persis sama.
Sebaliknya, layar display TV LCD terdiri atas kristal-kristal cair yang
umumnya dihubungkan dengan dua panel kaca. Layar-layar display ini kemudian
ditingkatkan dengan memanfaatkan voltase listrik pada panel TV LCD. Sebagai
akibat dari perbedaan tehnis ini, kita dapat menyimpulkan bahwa TV plasma lebih
baik dibandingkan TV LCD kalau dikaitkan dengan masalah pencahayaan. Banyak
pemirsa juga mengatakan bahwa layar TV plasma memberikan tontonan warna hitam yang
lebih baik ketimbang layar LCD. Tambahan pula, TV plasma memberikan sudut
pandangan yang lebih baik…”
7.
Esai Naratif : Anda
menjelaskan sesuatu atau menulis sebuah cerita. Anda akan membutuhkan deskripsi
yang jelas dan detail tertentu. Anda perlu membuat sebuah titik tertentu dengan
esai anda, tetapi juga membuatnya penuh kenangan rinci. Gunakan kenangan
pribadi untuk membantu berhubungan dengan pembaca.
Contoh :
Tepat ketika tanggal
10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal
18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk
mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai
Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang
nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu
riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka
ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis,
pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku
mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya.
Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua
kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku
saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu
berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan
dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam
benakku, aku kan kembali esok.
8.
Esai Personal : Anda
menulis esai memberitahu siapa Anda. Anda akan perlu untuk memasukkan tujuan
anda, keyakinan, harapan dan impian, pendidikan dan latar belakang pekerjaan,
dan keterampilan.
Contoh :
Esai Tentang Diri Sendiri
Namaku
Bagus Putra Pratama yang terlahir pada tanggal 25 April 1993. Puji syukur ku panjatkan
kepada tuhan yang maha esa telah dilahirkan oleh seorang ibu yang penuh kasih
dan keluarga yang saling mencintai sehingga diantara yang satu dengan dalam
keluarga tercipta kerukunan, ibuku selalu memberikan pandangan dalam hidup
semuanya tergantung pada diri sendiri seperti ada kata pepatah yang berbunyi
siapa menanam dialah memetik hasilnya. Setelah kata pepatah itu saya renungkan ternyata hal itu benar suatu contoh bila kita
sopan kepada orang lain, orang lainpun akan sopan kepada kita. Ketika kita
berbagi sesuatu kepada tetangga maka tetanggapun akan berbuat yang sama.
Akhirnya saya menyimpulkan langkah apa yang harus saya jalani dalam mengisi lembaran-lembaran
kehidupan ini...”
9.
Pro Con Essay : Pendapat
anda pada subjek ini berargumen berdasarkan penalaran dan pengertian.
Menyajikan keberatan anda dan mereka membantah, poin anda yang mendukung posisi
anda sekarang.
Contoh :
Perlukah Seragam Sekolah?
Masa
sekolah merupakan masa ketika remaja mulai mencari jati diri dan di saat yang
sama mulai menyadari keunikan diri mereka. Karena itu, masuk akal bila setiap
remaja berusaha untuk tampil paling menonjol di kalangan mereka.
Kalau
hal ini dikaitkan dengan penampilan, pakaian dan gaya adalah salah satu cara
terbaik dan termudah untuk mengekspresikan diri dan tentu saja hal tersebut
juga membantu orang lain untuk memahami siapa sebenarnya diri mereka dan
mengapa mereka demikian ini. Meskipun demikian, selalu menjadi perdebatan
hangat sampai sekarang apakah kebijakan mengenakan seragam sekolah harus
dihilangkan di semua sekolah, baik sekolah negri maupun swasta? Atau,
sebaliknya, haruskah seragam sekolah menjadi kebijakan wajib bagi semua
institusi pendidikan menengah? Meskipun ada pro dan kontra tentang
persoalan ini, secara pribadi saya meyakini bahwa seragam sekolah harus
dikenakan di semua sekolah negri dan swasta.
Ada
banyak faktor yang harus dipertimbangkan ketika membahas masalah seragam
sekolah. Kalau sekolah-sekolah swasta telah lama menerapkan seragam sekolah
khusus yang harus dikenakan di sekolah sepanjang waktu oleh semua siswa,
sekolah negri di AS umumnya memiliki kebijakan yang lebih liberal dan
menerapkan kebijakan tata cara berpakaian yang lebih longgar. Sekalipun
demikian, penting untuk dipahami bahwa sekolah-sekolah negri cenderung memiliki
populasi siwa yang lebih beragam dan terdapat banyak siswa yang berasal dari
beragam latar belakang. Beberapa siswa memiliki orang tua yang berpenghasilan
tinggi yang dapat membiayai anak-anak mereka dengan pakaian mahal dan modis.
Namun beberapa siswa lain memiliki orang tua dengan penghasilan pas-pasan yang
terpaksa harus membeli pakaian murah di toko-toko discount. Karena itu, dari
sudut pandang ini, jika semua siswa mengenakan pakain seragam, tak ada seorang
siswa pun yang merasa sakit hati atau dipermalukan karena dibanding-bandingkan
dari cara mereka berpakaian…”
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Esai merupakan
karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas dan berdasarkan dari
sudut pandang pribadi penulisnya. Esai merupakan tulisan yang bersifat
subjektif atau agumentif dalam penyampaiannya. Esai memiliki bagian-bagian,
ciri-ciri, struktur komponen tersendiri yang harus kita perhatikan. Hal ini
akan mempermudah kita dalam penulisan esai itu sendiri.
Definisi
esai barangkali bisa disederhanakan menjadi; sebagai penulisan prosa (bisa
formal/informal) dengan menyisipkan fakta dan "opini dalam esai",
yang memenuhi unsur dari "ayat-ayat esai".
Dengan demikian apapun judul esai yang diberikan kita akan meletakan ayat-ayat atau struktur esai itu di depan sebagai kerangka berpikir.
Dengan demikian apapun judul esai yang diberikan kita akan meletakan ayat-ayat atau struktur esai itu di depan sebagai kerangka berpikir.
Dan
essai juga memiliki beberapa macam jenisnya seperti seperti esai kritik, esai
deskriptif, esai eksposisi, esai dokumentatif, esai argumentatif, esai
perbandingan, esai naratif, esai personal, pro con esai dan masih banyak yang
lainnya. Yang memiliki perbedaan baik fungsi maupun tujuannya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-menulis-dan-tujuan-menulis.html
, diakses pada 11 September 2015, pukul 08.54 WIB
http://nikmatberbagi1.blogspot.co.id/2012/12/esai-adalah-karangan-prosa-yang.html
, diakses pada 11 September 2015, pukul 09:09 WIB
http://hachiko8.blogspot.co.id/2010/07/belajar-esai.html
, diakses pada 11 September 2015, pukul 09:15 WIB
http://adidarmawan168.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-essai-dan-ciri-cirinya.html
, diakses pada 11 September 2015, pukul 09:25 WIB
Zakaria, M.2013. Pengertian Esai dan
Ciri-cirinya
http://www.menulisesai.com/2012/12/perlukah-seragam-sekolah.html
, diakses pada 5 Oktober 2015, pukul 09:45 WIB
http://www.menulisesai.com/2012/11/contoh-esai-ekspositori.html
, diakses 5 Oktober 2015, pukul 09:50 WIB
http://www.menulisesai.com/2012/12/perlukah-seragam-sekolah.html , diakses pada 5 Oktober 2015,
pukul 09:10 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar